ART
DECO
Art Deco merupakan gaya eklektik yang
mencampurkan berbagai langgam dalam satu bangunan. Ada juga pendapat yang
saling bertentangan, yaitu art deco merupakan kelanjutan dari art nouveau, dan
hadir sebagai reaksi terhadap art nouveau.
Art Deco adalah gaya hias yang lahir
setelah Perang Dunia I dan berakhir sebelum Perang Dunia II yang banyak
diterapkan dalam berbagai bidang, misalnya eksterior, interior, mebel, patung,
poster, pakaian, perhiasan dan lain-lain dari 1920 hingga 1939, yang
memengaruhi seni dekoratif seperti arsitektur, desain interior,dan desain industri,
maupun seni visual seperti fashion, lukisan,seni grafis,
dan film.
Gerakan ini, dalam pengertian tertentu, adalah gabungan dari berbagai gaya dan
gerakan pada awal abad ke-20, termasuk Konstruksionisme, Kubisme, Modernisme, Bauhaus, Art Nouveau, dan Futurisme. Popularitasnya memuncak pada 1920-an. Meskipun
banyak gerakan desain mempunyai akar atau maksud politik atau filsafati, Art
Deco murni bersifat dekoratif. Pada masa itu, gaya ini dianggap anggun,
fungsional, dan ultra modern.
Bangunan chrysler,dibangun 1928-1930
Nama
art deco diperoleh dari Exposition Internationale des Arts Décoratifs et
Industriels Modernes, meskipun demikian istilahnya tidak digunakan sampai akhir
1960. Art Deco dipengaruhi oleh banyak kultur berbeda, terutama pada masa
pra-perang dunia I di Eropa. Pergerakan terjadi pada waktu yang sama, dan
sebagai tanggapan untuk kemajuan teknologi dan perkembangan sisoal dari awal
abad 20.
Kata
Art Deco termasuk terminologi yang baru pada saat itu, diperkenalkan pertama
kali pada tahun 1966 dalam sebuah katalog yang diterbitkan oleh Musée des Arts
Decoratifs di Paris yang pada saat itu sedang mengadakan pameran dengan tema
“Les Années 25”. Pameran itu bertujuan meninjau kembali pameran internasional
“l’Expositioan Internationale des Arts Décoratifs et Industriels Modernes” yang
diselenggarakan pada tahun 1925 di Paris. Sejak saat itu nama Art Deco dipakai
untuk menamai seni yang saat itu sedang populer dan modern. Munculnya
terminologi itu pada beberapa artikel semakin membuat nama Art Deco eksis. Art
Deco semakin mendapat tempat dalam dunia seni dengan dipublikasikannya buku
“Art Deco” karangan Bevis Hillier di Amerika pada tahun 1969.
Asheville,
North Carolina City Hall, dibangun 1926–1928
Istilah
Art Deco berkembang sepanjang penampilannya pada tahun 1925 tetapi tidak
menerima pemakaian lebih luas sampai tahun 1960. gaya art deco diangap sebagai
gaya yang berwawasan luas tentang pandangan dekorasi modern yang dipengaruhi
oleh berbagai macam sumber, contohnya :
Awal pekerjaan arsitek Wiener Werkstätte; disain industri fungsional, dengan akar pada akhir abad ke sembilan belas.
Awal pekerjaan arsitek Wiener Werkstätte; disain industri fungsional, dengan akar pada akhir abad ke sembilan belas.
· Seni
“primitif” Afrika, Mesir, atau Aztec Mexico, sebagian didesain dengan gaya
berbentuk kubus.
· Awal
pekerjaan dan pikiran dari Weimar Bauhaus menyangkut tahap penunjukkan dirinya
di dalamnya.
· Pahatan
dan keramik gaya Yunani jaman kuno perancangan semakin sedikit mendekati "
periode kuno"
· Bentuk
fractionated, kristal dari dekoratif kubis dan futuristis
· Bentuk
yang menjengkelkan dari gaya radikal Neoklasiklasik memacu terbentuknya gaya
art deco: Boullée, Schinkel
· Art
deco sering dihubungkan dengan Musik jazz, Umur Musik jazz gaya jazzy
· Motif
binatang dan bentuk daun-daunan tropis; ziggurats; kristal; "
sunbursts"; motif air mancur yang disesuaikan mode
· Gaya
art deco juga mempengaruhi penampilan wanita, yaitu gaya atletik luwes "
modern" wanita; rambut yang dipotong pendek menandakan gadis modern tahun
l920-an
· Tahun
teknologi mesin dimana ditemukan radio dan pemancar
Stasiun Kereta Api Eliel Saarinen di
Helsinki, Finlandia 1904 - 1914.
Paris
adalah pusat dari seni disain art Deco, yang dilambangkan dalam mebel oleh
Jacques-Emile Ruhlmann, yang kita kenal sebagai ahli desainer gaya art deco
yang terbaik dan juga Jean-Jacques Rateau, yang memounyai perusahaan Süe et
Mare, layar Eileen Gray, besi tempa Edgar Brandt, pabrik logam dan pernis
Dunand Jean, kaca Rene Lalique dan Maurice Marinot, barang barang perhiasan dan
jam oleh Cartier. Semuanya mewakili gaya art deco.
Asitektur
Art Deco selain menerima ornamen-ornamen historis, langgam ini juga menerima
pengaruh aliran arsitektur yang sedang berkembang saat itu. Gerakan arsitektur
modern yang sedang berkembang pada saat itu bauhaus, De Stijl, Dutch
Expressionism, International Style, Rationalism, Scandinavian Romanticism dan
Neoclassicism, Arts and Crafts Movement, Art Nouveau, Jugendstil dan Viennese
Secession. Mereka ikut mempengaruhi bentukan-bentukan arsitektur Art Deco serta
memberikan sentuhan-sentuhan modern. Modern pada saat itu diartikan dengan “berani
tampil beda dan baru, tampil lebih menarik dari yang lain dan tidak kuno”
kesemuanya itu dimanifestasikan dengan pemilihan warna yang mencolok, proporsi
yang tidak biasa, material yang baru dan dekorasi.
Chicago's
Carbide dan Carbon
Karena banyaknya negara yang menerapkan
langgam ini membuat Art Deco berkembang dengan pesat, hal ini tidak memudahkan
pendefinisian langgam yang bangkit populer kembali pada tahun 60-an. Setiap
negara yang menerima langgam Art Deco mengembangkannya sendiri, memberikan
sentuhan lokal sehingga Art Deco di suatu tempat akan berbeda dengan Art Deco
di tempat lain. Tetapi secara umum mereka mempunyai semangat yang sama yaitu
menggunakan ornamen-ornamen tradisional atau historikal, sehingga langgam Art
Deco merupakan langgam yang punya muatan lokal.
Meskipun pada awalnya Art Deco merupakan gaya
yang mengutamakan hiasan-hiasan tradisional setempat, tetapi ia terbuka
terhadap sesuatu yang baru, keterbukaan ini tercermin dalam pemakaian material
yang baru dan dengan teknik yang baru, tak jarang pula mereka melakukan
penggabungan material, sehingga hasil karya mereka hampir selalu inovatif dan
eksperimentatif.
Perkembangan Art Deco tidak lepas dari
pengaruh situasi dan kondisi jamannya, pada saat itu di Eropa sedang
berlangsung revolusi industri, masyarakat terpesona oleh adanya
penemuan-penemuan dan teknologi yang maju dengan pesat.Karakter-karakter
teknologi yang menggambarkan kecepatan diejawantahkan ke dalam desain dalam
bentuk garis-garis lengkung dan zig-zag.
Jeryy’s Famous Deli di Miami Beach
Lengkungan yang ditampilkan itu merupakan
ekspresi gerak, teknologi modern dan rasa optimisme. Orang-orang sering
menjuluki lengkungan itu dengan “Ocean Liner Style” hal ini mengacu pada bentuk
kapal pesiar yang pada saat itu merupakan karya manusia yang patut dibanggakan,
jadi bentukan kapal, bentuk lengkung dijadikan sebagai ekspresi kemoderenan.
Sesuai dengan pengaruhnya, Art Deco ditandai
dengan material seperti aluminum, baja tahan-karat, pernis, kayu, sharkskin (
shagreen), dan zebraskin. Yaitu penggunaan bentuk yang berani ,berliku-liku dan
bentuk kurva ( tidak sama dengan kurva berliku-liku dari art Nouveau), pola
chevron, dan motif sunburst. Sebagian dari motif ini ada dimana mana- sebagai
contoh motif sunburst digunakan dalam konteks bervariasi dengan contoh motif
ini sering digunaka dalam sepatu para nyonya, suatu kisi-kisi radiator, aula
dari Balai Kota Musik Radio dan puncak menara dari bangunan Chrysler.
Art Deco pelan-pelan menghilang dari barat
setelah banyaknya bangunan yang dibangun dengan gaya art deco pada saat itu dan
mulai ditertawakan oleh para kritikus bangunan sebagai gaya yang terlalu
mencolok dan kemewahan yang palsu. Gaya ini kemudian diperpendek oleh sifat
keras dari perang dunia ke II. Di negara-negara kolonial seperti India, gaya
ini menjadi suatu pintu gerbang untuk Pandangan moderen dan tetap digunakan dalam
tahun 1960. Suatu kebangkitan minat akan Art Deco datang dengan disain grafis
pada tahun 1980, di mana asosiasi nya dengan film noir dan 1930 daya tarik
menuju penggunaannya dalam iklan untuk barang barang perhiasan dan fashion.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar